Cara Menghitung Bunga Deposito

Rumus Bunga Deposito Bank – Deposito merupakan simpanan baik dalam mata uang rupiah maupun mata uang abnormal ibarat dollar, euro, yen, ringgit, poundsterling, dan sebagainya yang pencairannya hanya sanggup dilakukan pada jangka waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu sehingga alhasil bila kita menjumpai kata deposito maka diasumsikan bahwa deposito yang dimaksud yaitu deposito berjangka. Lamanya uang disimpan dalam bentuk deposito biasanya dalam tenor (masa simpan) 1, 3, 6, 12, 24 atau 36 bulan. Deposito yang akan jatuh tempo sanggup diperpanjang secara otomatis (ARO - Automatic Roll Over) tergantung pada ketika perjanjian awal pembuatan deposito.
Uang yang kita investasikan dalam bentuk tabungan dan deposito bank akan bertambah sesuai dengan bunga bank yang diberikan. Bunga deposito biasanya akan lebih tinggi dari bunga tabungan biasa. Meskipun demikian, harus diingat bahwa uang deposito yang disimpan harus tidak sanggup diambil sewaktu-waktu ibarat halnya simpanan tabungan. Bila uang simpanan diambil sebelum batas waktu penyimpanan maka biasanya pihak bank akan memperlihatkan penalti berupa denda yang nilainya berkisar antara 0,5% sampai 3% dari total uang yang disimpan. Besaran penalti tersebut tergantung pada ketika anda menciptakan perjanjian deposito dengan pihak bank.
Besaran bunga deposito pada bank umum biasanya berada pada kisaran 1% dibawah suku bunga SBI yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Hal ini diubahsuaikan dengan bunga maksimal deposito yang disyaratkan dan sanggup dijamin oleh LPS (lembaga penjamin simpanan) bahwa tingkat bunga simpanan tidak melebihi tingkat bunga jaminan. Bila Suku Bunga Bank Indonesia 7,75% maka besaran bunga deposito yang masuk dalam jaminan biasanya juga maksimal 7,75% dan secara umum biasanya pada kisaran 6,75%.
Selain bunga, anda juga harus memperhitungkan pajak atas bunga deposito. Bila nilai uang yang anda depositokan lebih dari Rp 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) maka bunga yang anda peroleh harus dikurangi dahulu pajak 20% dari bunga deposito. Sebagai contoh, misalkan bunga deposito yaitu 5% per tahun. Bila tabungan anda lebih dari Rp 7,5 juta maka bunga “real” yang anda peroleh yaitu 80% dari bunga 5% atau sebesar 80% x 5% = 4% dari simpanan anda.

 

Rumus Menghitung Bunga Deposito untuk simpanan yang kurang dari Rp 7,5 juta (masa tenor dalam bulan):

Bunga Uang= Jumlah Simpanan x Bunga Per tahun x tenor / 12

 

Sedangkan rumus bunga deposito dengan besaran simpanan Rp 7,5 juta ke atas :

Bunga Uang= Jumlah Simpanan x Bunga Per Tahun x 80% x tenor / 12

 

Selain memakai tenor dalam hitungan bulan, ada beberapa bank yang menghitung bunga dengan memakai hari. Jadi, deposito 1 bulan yang disimpan pada 12 januari-11 februari akan sedikit lebih besar bunganya daripada yang menyimpan 12 februari-11 maret. Rumus bunga deposito dalam satuan hari yaitu sebagai berikut :

 

Rumus untuk simpanan deposito yang kurang dari Rp 7,5 juta (dalam hari):

Bunga Uang= Jumlah Simpanan x Bunga Per tahun x jumlah hari / 365

 

Sedangkan rumus bunga deposito dengan besaran simpanan Rp 7,5 juta ke atas :

Bunga Uang= Jumlah Simpanan x Bunga Per Tahun x 80% x jumlah hari / 365

 

Untuk memperjelas bagaimana cara menghitung bunga deposito bank akan uraikan dalam bentuk beberapa pola berikut :

Contoh Perhitungan Bunga Deposito

Linda mempunyai uang sebesar Rp 5.000.000,- yang disimpan dalam bentuk deposito dengan masa tenor 3 bulan. Bila bunga yang diberikan oleh bank untuk deposito Linda yaitu 6% per tahun. Berapa rupiah kah yang akan diterima Linda dari bunga deposito tersebut ?

Jawab :

Bunga Rupiah= Rp 5.000.000,- x 6% x 3 / 12 = Rp 75.000,-

Contoh Menghitung Bunga Deposito Simpanan Rp 7,5 juta ke atas

Melanjutkan dari pola sebelumnya. Bila simpanan deposito Linda sebesar Rp 10.000.000,- Berapa rupiah kah yang akan diterima Linda dari bunga deposito tersebut ?

Jawab :

Bunga Rupiah= Rp 10.000.000,- x 6% x 80% x 3 / 12 = Rp 120.000,-

Contoh Perhitungan Bunga Deposito dan Pajak

Dengan adanya pajak, maka bunga dalam rupiah yang diterima sanggup menjadi lebih kecil dan pada jumlah tertentu deposito dengan nilai yang lebih kecil justru sanggup memperlihatkan return bunga yang lebih besar. Ilustrasi deposito yang lebih kecil tetapi memperlihatkan laba yang lebih besar sanggup dilihat pada pola berikut :

Ali dan Desi membuka deposito pada hari, bunga dan masa simpan yang sama. Deposito Ali sebesar Rp 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) sedangkan deposito milik Desi Rp 8.000.000,- (delapan juta rupiah). Bila bunga deposito keduanya sebesar 5% per tahun. Berapa Rupiah kah bunga yang di sanggup oleh keduanya sesudah jangka satu tahun berakhir?

Jawab:

Bunga Rupiah Ali = Rp 7.000.000,- x 5% = Rp 350.000,-
Bunga Rupiah Desi = Rp 8.000.000,- x 5% x 80% = Rp 320.000,-

Bunga Rupiah Desi lebih kecil dari pada milik Ali. Meskipun deposito milik Desi lebih besar akan tetapi bunga deposito Desi harus dipotong pajak 20% terlebih dahulu sehingga yang didapat hanya sebesar 80% saja. Sedangkan milik Ali tidak dipotong pajak sama sekali alasannya yaitu nilainya di bawah Rp 7,5 juta.

Contoh Perhitungan Bunga Deposito dan Masa Simpan Harian

Andy mempunyai deposito Rp 20.000.000,- pada sebuah bank swasta dengan bunga yang diberikan sebesar 5%. Jika masa simpan deposito Andy yaitu 31 hari maka berapakah bunga yang akan didapat andy ?

Jawab :

Bunga Rupiah Andy = Rp 20.000.000,- x 5% x 80% x 31/365 = Rp 67.945,21

Menghitung Bunga Deposito Dengan Microsoft Excel

Untuk mempermudah perhitungan bunga deposito kita sanggup memanfaatkan aplikasi Microsoft Excel. Untuk pengecekan apakah deposito akan dikenakan pajak atau tidak (tergantung apakah nilainya kurang dari Rp 7,5 juta atau tidak) maka kita sanggup memakai fungsi IF() yang ada di microsoft excel. Contoh penerapan perhitungan tersebut di microsoft Excel sanggup dilihat pada gambar dibawah ini. Penjelasan lebih lanjut mengenai fungsi IF sanggup dilihat pada artikel bagaimana cara memakai fungsi IF() Excel.

Pada gambar tersebut terlihat rumus untuk perhitungan di excel yaitu :

=IF(B2<7500000;B2*B4*B3/12;B2*B4*80%*B3/12)

Artinya, kalau nilai simpanan yang ada di cell B2 lebih kecil dari 7,5 juta (ditunjukkan oleh B2<7500000;) maka bunga simpanan akan dihitung pribadi dengan B2*B4*B3/12, kalau simpanan bernilai 7,5 juta ke atas maka bunga yang diterima dipotong pajak 20% sehingga nilai rupiah yang diterima hanya 80% saja yang dihitung dengan B2*B4*80%*B3/12.

Silahkan mencobanya dengan download file simulasi menghitung bunga deposito dengan microsoft excel.
 

Tips Menghitung Bunga Deposito

  • Perhitungan bunga deposito di atas sanggup berbeda dengan kenyataan di lapangan alasannya yaitu tidak menyertakan biaya-biaya lain yang dibebankan oleh pihak bank kepada nasabah, sang pemilik deposito.
  • Bunga deposito sebuah bank sanggup berbeda dengan dengan bank yang lain, demikian pula cara perhitungannya, ada yang memakai satuan hari ada pula yang memakai satuan bulan. Selain itu, jumlah dan mata uang yang akan didepositokan juga sanggup menghipnotis tingkat suku bunga yang akan diberikan oleh bank. Sekedar mengingatkan, sebelum membuka deposito sebaiknya anda juga menanyakan bunga yang akan didapat, penalti yang akan dikenakan, biaya-biaya lain, maupun hal-hal lain yang sekiranya penting berdasarkan anda.
  • Bunga deposito bank Perkreditan Rakyat (BPR) biasanya lebih besar dari bank umum. Meskipun demikian anda harus yakin bank tersebut resmi/terdaftar dan simpanan deposito yang ditawarkan akan dijamin oleh LPS.

0 Response to "Cara Menghitung Bunga Deposito"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel